![]() |
Illustrasi |
Oh shitt! gue dijadikan tempat landasan pesawat terbang. pikir gue! Jadi benar kenapa gue selalu ingin protes sama dia, baik dia yang kurang perhatianlah, yang begini dan begitu yang akhirnya gue mempermasalahkan soal pegang tangan.
Selama jalan sama gue, dia selalu nolak kalau dipegang tangannya, akhirnya timbullah masalah ini. Dia menjelaskan kalo itu komitmen dari SMA, Pikir gue ada benarnya juga, tapi kalau dia mau pacaran, kenapa harus seperti itu? *dalam agama jelas gak boleh pacaran loh ya*
Oke, awalnya gue menerima, tapi dia malah kurang perhatian sama gue. gue sendiri jadi bertanya2kan? akhirnya gue permasalahkan lagi, yang akhirnya gue malah diputus dan disalah2kan yang gue dibilang malah menambah masalah lah, yang gue kurang pengertianlah, yang gue terlalu sensitiflah, bla..bla..bla, kalau sensitif, emang gue sensitif, apalagi kalo gue merasa pasangan (#ups mantan) gue mengalami kejanggalan. Kalau gue gak mengerti dia, ngapain gue rela2in 2x antar jemput dia kuliah hampir tiap hari? Kedinginan waktu jemput, kehujanan waktu pulang, belum lagi kepanasan, dan gue juga luangin waktu kalu diajak cari perlengkapan kuliahnya, apa gue kurang mengerti?? jelas gue gak bisa terima, dan gue minta alasan yang jelas sama dia.
Akhirnya dia mau jujur sama gue guys *berarti sebelumnya bohong donk?*, dia bilang ke gue kalau selama jalan sama gue dia masih kepikiran sama mantan dan masih memendam rasa kepadanya karena itu mendingan dia sendiri dan tidak memilih keduanya.*apa mungkin?*
Berarti apa artinya dia nerima gue dulu *baca paragraf 1* ?? Sesaat emosi gue memuncak dan gue bilang kedia "Astaghfirullah, teganya dirimu membohongi gue selama ini, kau telah nodai ketulusan cintaku, kau telah khianati cinta kita".
Pupus sudah niatku untuk mempertahankan cinta ini, tapi akhirnya gue sadar,, dan gue bilang ke dia "gue gak kecewa ataupun membencimu, memang dulu gue yang memilihmu, jadi ini sudah menjadi resiko buatku. Toh kalo kita jodoh, pasti akan dipertemukan kembali".
Sebenarnya gue masih bingung antara dia sengaja atau tidak sengaja bilang begitu agar gue membencinya, hanya karena gak boleh pegang tangan, masak harus berpisah, apa gak ada jalan lain?. Memang gue menyayanginya setulus hati, meskipun gue sempat kecewa, gue kembali berpikir siapa dulu yang memilih dia? jadi itu resiko gue kalau nyatanya dia tidak mencintaiku. Makanya gue bilang gitu kedia.
Dari kisah ini, gue jadi bisa ambil hikmahnya guys, (kadang) orang yang bilang dirinya baik itu belum tentulah orang baik, bahkan bisa lebih buruk. Kalo gue memang bukan orang baik, tapi gue mau belajar menjadi lebih baik. Gue mau mempertahankan itu dan menerimanya apa adanya walaupun kenyataannya nothing. Dan gue menjadi lebih tahu arti dari sebuah kesabaran, kesetiaan, dan memaafkan.
Hoeee... lu kenapa ikutan sedih? gue aja masih bisa senyum kok. Nih lihat senyumm ku :)) hehe..
Bagi gue, semua ini adalah serangkaian pengalaman hidup yang harus gue jalani, Dan lu yang baca ini juga harus percaya kalau ini semua sudah direncakan oleh Sang Pencipta, mempertemukan dengan yang kurang baik untuk mendapatkan yang lebih baik yaitu sejatinya pendamping hidupmu. Dan itu pasti, hanya kita gak tau kapan dan dimana dipertemukannya.
Kisah nyata ini gue share biar lu bisa mengambil hikmahnya, tapi belum tentu pemikiran gue ini benar, gue juga manusia biasa yang tak luput dari dosa, kalaupun gue salah, mohon siapa saja tegur gue, jangan biarkan gue terlarut dalam kesalahan, biar gue bisa membenahi diri gue sendiri, terima kasih sudah mampir dan membaca kisah ini. :)
ceritanya mantap,, memang seperti itulah orang berpacaran, masalah hati susah untuk dipungkiri, apa lagi tanpa adanya perasaan yang tulus dari pasangan, ibarat cinta bertepuk sebelah tangan, tapi yang terpenting kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk beri yang terbaik terhadap pasangan kita, jika pada akhirnya malah yang terjadi adalah perpisahan itu bukanlah kesalahan kita, karena kita telah berusaha yang terbaik.
ReplyDeleteso do not worry about it.. :D
Pacaran nih kayak narkoba, mengabil waktu kita, duit kita, dan pikiran kita.
ReplyDeleteHarusnya bisa lebih perhatian dengan ortu dan saudara, jadinya terpecah.
Harusnya bisa Belajar lebih banyak, jadinya terbagi.
Harusnya ilmu agama meningkat dan melaksanakan, jadinya tertunda
Gabung di Josh (Jomblo Sampai Halal)
Ini kenapa master ade jadi galau begini?
ReplyDelete@All: Terima kasih atas kehadirannya di blog sederhanaku, jangan kapok untuk membaca cerita2 galau atau apapun yang dishare di blogku ini. :)
ReplyDelete